Fakta Menarik Plastivora: Ulat Lilin Pemakan Plastik?!

Seekor ulat lilin memakan plastik
Image by : CSIC Communications Department/PA
Polyethylene (PE) telah menyumbang 30% dari produksi kantong plastik sintesis dan berkontribusi besar terhadap polusi atau limbah plastik di bumi hingga saat ini. Dibandingkan dengan polipropilen (PP), polivinilklorida (PVC), dan polistiren (PS), PE merupakan salah satu bahan yang ekonomis, sederhana, polimer paling tahan, dengan rantai C-C yang sangat panjang. Oleh karena itu, produksi plastik bahan PE terus meningkat.
Mengingat ratusan juta ton sampah plastik terakumulasi terus meningkat. Saat ini, daur ulang mekanis menjadi hal yang diterapkan dalam skala besar. Selain itu, plastik menjadi target yang sulit bagi aktivitas enzimatik yang berasal dari hewan, jamur atau mikroba lain. Meskipun demikian, terdapat serangga yang dapat mendegradasi PE, salah satunya adalah Galleria melonella, Biotizen!
Apa itu Galleria melonella?
Galleria melonella atau dikenal sebagai ulat lilin merupakan ngengat dari Ordo Lepidoptera dan Famili Pyralidae. Ulat lilin biasanya berpotensi sebagai hama penting pada peternakan lebah madu dan memakan lilin pada sarang lebah. Selain sebagai hama penting, telur ngengat dapat digunakan sebagai inang alternatif untuk mempelajari pengaruh suhu penyimpanan terhadap kelangsungan hidup dan tingkat parasitisme Trichogramma evenescens Westwood. Sementara itu, larvanya dapat dimanfaatkan sebagai media perbanyakan nematoda entomopatogen, serangga uji terhadap pengembangan biomedical terhadap pathogen, serta larva dari ulat lilin ini berpotensi sebagai agen biodegradable limbah plastik, loh! Kemampuan larva dari ngengat ini ditemukan pertama kali oleh Federica Bertocchini, seorang pakar biologi dari Universitas Cantabria Spanyol.
Kemampuan Galleria monella untuk Memakan Plastik
Larva ngengat Galleria monella tepatnya dapat memakan kandungan polietilen pada kantung plastik. Menurut para peneliti dari Brandon University (BU) yakni Christophe Le Moine dan Dr Bryan Cassone telah mempublikasikan temuan mereka di Proceedings of the Royal Society B. Mereka menemukan bahwa waxworms, larva ulat dari ngengat ini dapat bertahan hidup dengan makanan yang mengandung polietilen.
Bekerja sama dengan mahasiswa BU, para peneliti mengisolasi spesies bakteri usus pada cacing yang mampu bertahan pada plastik selama lebih dari setahun sebagai satu-satunya sumber nutrisi.
“Bakteri pemakan plastik sudah diketahui, namun secara terpisah mereka menguraikan plastik dengan kecepatan yang sangat lambat,” kata Dr. LeMoine. “Demikian pula, ketika kami memberikan antibiotik pada ulat untuk mengurangi bakteri ususnya, mereka tidak dapat dengan mudah menguraikan plastik. Jadi nampaknya ada sinergi antara bakteri dan inang cacing lilin yang mempercepat degradasi plastik.”
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa memberi makan cacing lilin dengan diet polietilen 100% meningkatkan jumlah mikroba di usus mereka jika dibandingkan dengan cacing yang diberi makanan normal atau kelaparan. Para peneliti menjuluki cacing ini sebagai “plastivora”. Pada penelitian ini, 60 cacing lilin dapat memakan lebih dari 30 sentimeter persegi kantong plastik dalam waktu kurang dari seminggu.
Apa Langkah Selanjutnya dalam Penelitian?
Tidaklah praktis untuk berharap bahwa cacing akan memakan seluruh produk limbah kita. Karna kitalah yang harus mengurangi penggunaan plastik. Demikian pula, bakteri tersebut terbukti kurang efektif jika dihilangkan dari cacing lilin. Sebaliknya, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bakteri tersebut serta hubungan sinergisnya dengan cacing lilin dapat membantu pengembangan sistem biodegradasi plastik yang lebih baik.
Para peneliti terus mempelajari cacing lilin dan bakterinya. Dengan mempelajari hubungan keduanya, kita dapat lebih memahami kondisi apa yang dapat menyebabkan bakteri berkembang biak dan memaksimalkan potensinya dalam menguraikan plastik. Dr. LeMoine dan Cassone terus mempelajari cacing lilin serta bakterinya untuk mempelajari lebih lanjut tentang karakteristik yang memungkinkan mereka bekerja sama dengan baik. Hal ini dikarenakan merupakan suatu hal yang sangat menarik dan menjanjikan untuk kedepannya.
Penulis: Rahmania Ramadhani
Editor: Erisma Gangga
Referensi:
- Verdes, A.S. et al. 2022. Wax worm saliva and the enzymes therein are the key to polyethylene degradation by Galleria mellonella. Nature Communications. https://doi.org/10.1038/s41467-022-33127-w
- Brandon University. 2020. Plastivores : Remarkable Waxworms Devour Plastic Waste in BU Study. Plastivores: Remarkable waxworms devour plastic waste in BU study – News (brandonu.ca)
- Cassone, B.J. et al. 2020. Role of the intestinal microbiome in low density polyethylene degradation by caterpillar larvae of the greater wax moth, Galleria mellonella. https://doi.org/10.1098/rspb.2020.0112
- Mubin et al. 2022. Biologi ngengat Galleria mellonella (Linn.) (Lepidoptera: Pyralidae) pada beberapa jenis pakan buatan. Jurnal Entomologi Indonesia. https://doi.org/10.5994/jei.19.3.243